Kamis, 09 Juli 2015

Tulisan Acak - Fenomena Muslim Musiman

Fenomena Muslim Musiman

Ramadhan adalah bulan penuh berkah. Semua sudah tahu tentang itu. Apalagi 10 malam terakhir bulan suci Ramadhan, semua muslim di seluruh dunia berlomba-lomba dalam beribadah agar bisa bertemu dengan malam lailatul qadar. Sungguh beruntung kita yang masih sempat mendapatkan bulan Ramadhan tahun ini. Karena kapan lagi dalam setahun kita bisa mendapatkan pahala yang berlimpah. Ucapkan? "Alhamdulillah"

Bulan Ramadhan memang bulan istimewa. Banyak diantara kita yang akan mulai memperbaiki diri saat bulan ini datang. Berpuasa 30 hari bukanlah tantangan berat untuk kita melakukan ibadah-ibadah lainnya agar memperoleh pahala berlipat ganda yang dijanjikan Allah subhanahu wa ta'ala, seperti mengaji sehari satu juz hingga akhir Ramadhan sudah khatam, memperbanyak dzikir dan bersedekah, serta ibadah-ibadah lainnya. 

Semangat menjadi muslim saat bulan Ramadhan tiba bisa diukur dari banyaknya jumlah jama'ah di masjid. Seperti pengalaman saya setiap tahunnya, pada hari pertama Ramadhan masjid-masjid akan ramai. Bahkan seperti yang terjadi pada masjid kecil depan rumahku. Hari pertama, kedua, dan ketiga suasana masjid menjadi sesak dan sangat berbanding terbalik saat menghitung hari terakhir Ramadhan, shaf semakin mundur semakin renggang.

Fenomena Muslim Musiman pasti kita rasakan. Entah kita pelakunya atau pengamat dari orang-orang sekitar kita yang seperti itu. Seperti halnya musim buah-buahan punya waktu di mana kita bisa menemukannya dengan mudah. Begitu pula Muslim yang tiba-tiba ramai saat bulan Ramadhan tiba. Tadarus, sedekah, berdzikir, dan bagi perempuan mulai berbondong-bondong mengenakan hijab. Namun, entah kenapa setelah Ramadhan selesai jumlahnya nampak berkurang, baik orangnya maupun akhlaknya. Tadarus saat Ramadhan minimal sejuz sehari tapi habis Ramadhan udah maksimal sehalaman aja. Sedekah yang dilakukan tiap hari (sumbangan mesjid) abis Ramadhan udah lupa lagi sedekahnya. Dzikir tiap waktu, bahkan sampai mulutnya hampir kering masih belum berhenti, tapi setelah usai Ramadhan dzikirnya berkurang atau hampir sudah lupa juga. Shalat yang khusu' saat Ramadhan, setelah Ramadhan malah dibuat sekedar melepas kewajiban. (hal seperti ini, mungkin aku atau kamu atau kalian pasti merasakannya)

Begitulah fenomena bulan Ramadhan. Bulan suci penuh hidayah. Walaupun hanya sebulan dan sekali setahun, manfaatkan dengan sebaik-baiknya waktu itu. Untuk beribadah, berdoa dan mohon ampunan. Karena sebagai manusia biasa, kita tidak luput dari kesalahan. Dan sebaiknya akan lebih baik jika setelah keluar dari bulan Ramadhan kita membawa perubahan, menjadi manusia yang lebih baik. Be a real muslim.

Cukup sekian tulisan kali ini (bukan ceramah) semoga bermanfaat. Sampai ketemu di tulisan berikutnya.

10/7/15-AAB 

Selasa, 07 Juli 2015

Tulisan Singkat - I am a Muslim, I Believe in Allah

I am a Muslim, I Believe in Allah

     Waktu terus berjalan, bumi terus berputar, dan zaman terus berganti. Kita juga terus mangalami perubahan, dari anak-anak menjadi dewasa dan sebentar lagi menjadi kakek/nenek. Waktu tidak bisa menunggu apalagi kembali untuk kita. Kita hanya bisa menggunakan waktu yang disedikan. Seperti halnya bom waktu, kelak kita akan mendapati waktu kita habis. Mau tidak mau akan datang saatnya kau akan kehabisan waktu. Namun, tak ada yang tahu berapa sisa waktu yang dimilikinya.  
       Memikirkan tentang waktu, tak terasa ternyata aku sudah hidup kurang lebih 21 tahun. Waktu yang cukup lama untuk menemukan banyak hal di kehidupan ini. Namun, dalam kehidupanku ini ada hal lebih besar dari segala hal yang kudapatkan di dunia ini yaitu Tuhan.
       Aku adalah seorang anak yang ditakdirkan lahir dari keluarga muslim. Ibu dan bapakku  beragama islam. Walaupun begitu tak bisa dipastikan aku akan menjadi muslim yang benar-benar muslim. Seperti yang kuketahui bahwa “Iman tak dapat diwariskan”. Banyak fenomena yang mungkin sering kita dengar atau bahkan terjadi di lingkungan sekitar kita bahwa orang tuanya ustadz/ustadzah tapi kelakukan anaknya seperti preman yang tidak beragama, dia tidak shalat, tidak berpuasa, dan bertingkah tidak sesuai ajaran islam.
         Aku tidak yakin telah mengenal islam sejak kapan, mungkin sejak aku belajar pendidikan agama islam saat duduk di bangku kelas 1 SD. Aku mempelajari rukun islam dan rukun iman. Juga belajar membaca al-qur’an dan mengafalkan surah-surah pendek serta beberapa doa sehari-hari seperti doa sebelum belajar, doa sebelum makan, doa masuk wc, dan masih banyak doa lainnya.
          Mempelajari agama islam rasanya seperti ada kenikmatan tersendiri yang tidak bisa aku jelaskan. Aku merasa hidup ini misteri. Banyak pertanyaan yang sekarang aku sadari tak perlu kucari jawabannya, cukup aku tahu dan meyakininya. Selain itu, aku juga merasa hidup ini seperti sebuah keajaiban. Terkadang aku mendapatkan kejutan yang tak pernah kuasangka-sangka dan kadang tak bisa kujelaskan mengapa hal itu bisa terjadi. Masya Allah.
       Aku meyakini adanya kekuatan yang luar biasa yang mungkin tak semua orang bisa menyadarinya. Sesuatu yang begitu hebat dan agung. Dia adalah Rabb-ku, Allah subhanahu wa ta’ala.
     Aku tunduk pada-Nya, karena aku takut pada-Nya. Aku mematuhi perintah-Nya karena aku mencintainya-Nya. Aku memohon pertolongan-Nya karena Dia maha penolong. Aku bukan hanya takut pada neraka dan menginginkan surga-Nya, tapi karena Dia adalah Tuhan pencipta alam semesta ini yang patut disembah.
           
8/07/15-AAB    

Kamis, 04 Juni 2015

CERITA "3 Idiots"

3 IDIOTS

            Setelah deman korea. Sekarang anak muda kembali diserang demam bollywood. Munculnya artis-artis bollywood baru dengan wajah segar membuat kaum muda tidak berhenti menggilai film bollywood. Kali ini aku teringat sebuah film yang dirilis pada tahun 2009 yaitu “3 Idiots
Kembali aku mengenang masa sekolah dulu. Sebuah film Bollywood yang berjudul 3 Idiots merupakan salah satu film yang pernah popular di sekolahku saat aku masih duduk di kelas X. Sebuah film inspiratif yang penuh kritikan tentang dunia pendidikan. Berkisah tentang seorang mahasiswa teknik mesin yang belajar bukan hanya untuk selembar ijazah. Tapi, karena dia memang senang belajar. Bersama kedua temannya yang juga kuliah di tempat yang sama. Mereka bersama-sama menjalani masa kuliah hingga lulus dan mendapatkan pekerjaan. Namun, perjalanan tidak mulus. Selama mereka kuliah banyak sekali masalah yang dihadapi, di dunia nyata pun masalah itu tidak jarang ditemukan, seperti  mahasiswa yang belajar dengan mengandalkan hafalan tanpa memahami apa yang dihapalnya, mahasiswa yang memilih jurusan bukan atas kehendaknya melainkan pilihan orang tuanya, mahasiswa yang meningkatkan nilainya dengan menjatuhkan nilai mahasiswa lainnya, sistem belajar yang menjadikan mahasiswa seperti robot pencetak nilai, dan masih banyak masalah lainnya. Pokoknya film ini aku rekomendasikan banget bagi yang belum menontonya. Karena film ini dapat membuka pikiran kita dan juga sangat menghibur.
Dalam tulisan ini aku tidak akan membuat spoiler dari film 3 Idiots. Aku hanya ingin mengembalikan ingatan masa laluku tentang film ini. Banyak hal yang membuatnya sangat berkesan dan sulit untuk dilupakan. Salah satunya adalah lagu dalam film ini yang berjudul Zoobi Doobi pernah menjadi yel-yel kelompokku dalam sebuah kegiatan sekolah (walaupun kami tak juara 1). Disamping itu Film ini juga merupakan film bollywood pertama yang aku nonton sebelum aku mencari-cari film bollywood lainnya untuk aku nonton. Bisa dikatakan film ini seperti cinta pertamaku (sedikit menyanjung berlebihan).
            Hal yang paling tidak bisa aku lupakan dari 3 Idiots. adalah “3 Idiots” ini menjadi julukan yang diberikan teman-temanku terhadap aku dan dua kawanku yang selalu bersama-sama. Mereka adalah SMA dan NS. Aku dan SMA sudah akrab sejak kelas X. Dia adalah teman yang baik walaupun dia orangnya tidak sabaran. Kadang dia membuatku jengkel, tapi tidak sampai membuatku marah. Kami sering bersama mungkin karena ketidaksukaan kami pada sesuatu hampir sama, walaupun kami tidak punya kesamaan dalam menyukai sesuatu. Aku suka menonton anime sedangkan dia tidak, tapi aku tidak suka orang dengan sifat tertentu dan dia juga ternyata tidak menyukainya. Ketika aku merasa sedih, aku akan menceritakan kesedihanku padanya. Dia adalah pendengar yang baik, dan setiap kali aku seperti itu dia selalu memberi saran dan solusi jika tidak dia akan menghiburku dengan memberi motivasi-motivasi yang bisa membangkitkan. Aku selalu ingat ketika akhir semester dan kami selalu berjanji untuk melakukan yang lebih baik untuk semester depan. Kami selalu membuat janji itu di lapangan belakang sekolah, tepatnya di samping asrama putri. (Aku sangat rindu waktu itu, aku juga rindu denganmu SMA)
            Aku, SMA, dan NS mulai bertiga saat kelas XI. Mungkin memang kami berjodoh, kami bertiga sekelas. Sejak saat itu kami sering belajar bersama-sama. Akhirnya kami semakin dekat dan tak canggung-canggung lagi kami berbagi cerita pribadi masing-masing. Walaupun diantara kami bertiga tak ada satupun berkarakter sama, SMA yang pallope’, NS yang pammemakeng, dan saya yang passaltingeng. Namun, rasa menerima satu sama lain membuat persahabatan kami bisa bertahan sampai sekarang.
Walaupun waktu telah berubah dan telah mengubah kami. Tapi, waktu tak bisa mengubah persahabatan kami. Asam manis dan pahit asin masa yang telah kami lalui, kini mungkin tinggal cerita. Tapi, cerita itu takkan habis, 3 Idiots telah mengisi begitu banyak cerita di buku diariku.

“SMA dan NS sekarang sedang menempuh pendidikan kedokteran. Aku berharap kalian cepat lulus dan menjadi dokter yang hebat dan berjiwa sosial tinggi, Aamiin.”


4/06/2015-AB

Senin, 20 Januari 2014

"Hobi" GAMBAR

 Saya senang menggambar. Beberapa hasil amatiran saya. ^^
Saya tidak tahu siapa dia. Coba tebak sendiri. By AAB

Ini saya dan laptop. ASUS. By AAB

Namanya Risna. By AAB

Namanya Risna. By AAB

Teaman SMA saya. Rizka Awaliah Muztakim. By AAB

Menma. Karakter anime yang lucu dan ceria 'Ano Hana' By AAB

Ai Haibara, salah satu karakter manga Detective Conan. By AAB

Bulan Januari saat hujan terus turun, yang bisa dilakukan hanyalah duduk menunggu hujan reda.  By AAB

Rabu, 08 Mei 2013

GAMBAR "iseng-iseng"

Saat tangan tidak bisa diam. Daripada tidak menghasilkan emas, mending mengasilkan karya. Lihatlah gambar dibawah ini! kata guruku,

 Ada yang bisa baca? "AnnisaA"

 Mereka juga punya ekspresi "huruf-hurufnya"

Inilah keajaiban kegalauan, "bisa berkarya"

Tuhan menciptakan tangan untukmu, mengapa kau tak menggunakannya?
Lakukan dari hal kecil dahulu,
hanya sekedar iseng mengisi waktu diam,

Sabtu, 20 Oktober 2012

PUISI "Sosok Itu"


Sosok Itu

By: Annisa Alifka Baztari

Malam yang begitu indah
Nampak suatu sosok
Yang berada dihadapanku
Dan memandangku dengan sebuah pandangan
Yang tak pernah kulihat sebelumnya
            Ia begitu gagah
            Dengan pakaian kokohnya
            Dan kopiah hitamnya
            Ia nampak bagai malaikat
            Yang Begitu mempesona
Ketika kupandang dia
Jantungku berdebar
Jiwaku berguncang
Dan nafasku pun sesak
Saat itu aku berfikir
Mungkinkah aku suka padanya?
Semakin lama
Semakin dekat pandangan itu
Dengan senyum manisnya
Ia datang menghampiriku
Ku hanya bisa tersipu malu dihadapannya
Ku tundukkan kepalaku
Karena tak sanggup melihat wajahnya
Ku tak kuasa menahan rasa itu
Rasa yang begitu kuat di dalam diriku
Namun…
Tak sempat ia menyapaku
Tak sempat kudengar suaranya
Kemudian kuterbangun dari tidurku
Ternyata….
Ia hanya sebuah sosok
Sosok yang tak nyata
            Aku sadar….
            Aku tak mungkin bertemu
            Seseorang yang seperti sosok itu
            Apalagi memilikinya
            Karena aku tau….
            Aku tak pantas dimiliki
            Aku manusia kecil
            Yang penuh dengan kekurangan
            Tak ada yang dapat kuberikan
            Kecuali cinta, kasih sayang, dan kesetiaan
Aku hanya berharap
Ia selalu hadir menemuiku
Dan menjadi temanku di dalam mimpi
            Walau ia tak nyata
            Ku tetap bahagia
            Karena sempat bertemu dengannya

Jumat, 12 Oktober 2012

PUISI "Bukan Sekedar Pemimpi"


Bukan Sekedar Pemimpi
by: Annisa Alifka Baztari

Layar telah siap berkembang, tuk mengarungi luasnya samudra
Impian yang hanya angan belaka, sebentar lagi menjadi nyata
Menara yang mustahil ku raih ujungya, pasti ku gapai
Aku tak sekedar membual, tapi kan ku buktikan

Cahaya masa depan semakin terlihat dengan jelas
Memberi aku satu harapan yang pasti

Aku mungkin masih terombang-ambing oleh ombak kehidupan
Namun semua itu pasti berlalu
Ganasnya terpaan badai kehidupan
Kabut derita yang menghalangiku menuju masa depan
Akan ku atasi dengan penuh kesabaran
Tantangan dan ritangan hidup
Akan lepas satu persatu bagai burung meniggalkan kandangnya
Neraka di hari ini akan berganti surga di hari esok

Lambat laun namun pasti
Impianku kan jadi nyata
Masuk ke dalam duniaku
Aku bukan sekedar pemimpi

@Icha_AAB